Tips Menumbuhkan Keberanian Anak

Keberanian merupakan salah satu sikap yang harusnya dimiliki oleh seorang individu, maka semestinya sikap ini ditumbuhkan sejak dini. Di sekolah atau saat anak-anak bermain, adakalanya kita melihat anak yang tampil sebagai anak baik. Ia selalu mengalah pada semua teman, seperti anak teman Anda ketika lauk makan siangnya diminta teman-temannya. Dan akhirnya dia rela makan siang hanya dengan nasi tanpa lauk. Atau, ada anak yang diam saja ketika mainannya diambil teman. Anak seperti ini sama sekali tak terlihat usahanya untuk  mempertahankan apa yang menjadi miliknya saat itu. Jika sikap mengalah seorang anak didukung dengan sikapnya yang penuh percaya diri, dan mampu memilah kapan ia perlu mengalah dan kapan tidak, maka anak tersebut  tergolong anak yang matang.  Namun, bila karena anak tersebut kurang percaya diri sehingga selalu mengalah pada teman, maka orang tua perlu hati-hati.




Yang perlu dilakukan orang tua sebelum menumbuhkan keberanian pada diri seorang anak, adalah mencari tahu penyebab ketidakberaniannya. Apakah merupakan sesuatu yang sama sekali baru dialami anak sehingga sebenarnya anak hanya ragu dan butuh sekedar motivasi. Atau ketidakberanian yang timbul karena rasa percaya diri yang rendah. Dari apa yang Anda sampaikan, sepertinya anak teman Anda memang kurang memiliki rasa percaya diri sehingga tidak berani mengambil sikap. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu menumbuhkan sikap berani pada anak. Bangun rasa percaya diri anak agar tidak selalu mengalah karena ia tak berani menampilkan dirinya sendiri, apalagi melawan orang lain yang dirasakan menggangunya.  Jelaskan bahwa ia punya kemampuan sama seperti teman-temannya. Karena anak teman Anda tidak pernah mau bermain, maka ia akan kurang mendapat kesempatan bersosialisasi. Anak  menjadi kurang pergaulan, pemalu, dan kurang percaya diri untuk berinteraksi. Kalau anak tidak mau keluar rumah, ajak teman-temannya untuk datang kerumahnya, agar sosialisasi dengan teman sebaya dapat tetap berlangsung. Latihlah anak untuk berani berkata “tidak” terhadap hal-hal yang dirasakannya tidak nyaman terhadap sesuatu yang diminta orang lain. Dia berhak untuk berkata “tidak”!  Jelaskan pula kapan saatnya ia bisa atau harus mengalah kepada temannya, dan kapan ia harus berkata ‘tidak’, terutama bila teman punya tujuan yang kurang baik.


Jangan lupa beri pujian dan dukungan atas usahanya ketika anak mulai menunjukkan keberanian. Hindari mengkritik, tak menghargai dan memberi label negatif kepada anak. Ada kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan sifat berani pada diri seorang anak. Misalnya, memberi kesempatan setiap anak untuk mau menjadi pemimpin pada kegiatan-kegiatan kelas, seperti memimpin doa dan memimpin barisan. Anak-anak yang belum berani akan termotivasi dengan melihat temannya yang berani memimpin. Lambat laun mereka akan terbiasa memimpin tanpa malu atau takut lagi. Ceritakan kepada anak pahlawan-pahlawan Islam yang gagah berani agar anak termotivasi untuk berani. Atau lakukan kegiatan seperti misalnya outbound sebagai sebuah ajang menumbuhkan sikap berani pada diri anak. Terakhir, anak perlu contoh yang baik dari orang tuanya. Jika orang tua memiliki sifat tertutup, tidak suka melakukan hal-hal yang baru, takut menghadapi tantangan, maka jangan terlalu mengharapkan anaknya memiliki sikap yang berani. Berilah contoh yang konkret kepada anak, agar anak mudah memahami dan semakin mudah untuk  menirunya.[]

Sumber : tipspendidikananak.web.id